Selasa, 29 Juni 2010

Guru ku

.... dan ketika aku berada dalam majelis ilmu penggambaran, seorang guru bertanya padaku dan teman-temanku.

”Hai, murid-muridku.. bagaimana perasaanmu setelah beberapa bulan ini belajar denganku?”

Tak terasa sebentar lagi masa belajar dengannya habis..

Salah seorang temanku menjawab.

” kami tidak pernah menyangka anda adalah orang yang tak seperti yang kami kira dan sangka sebelumnya”

Aku mendengar jauh sebelum kami pertama kali memasuki majelis yang guruku pimpin ini, berbeda sekali dengan yang kami rasakan sekarang.

Walaupun keras dan tegas hingga tak banyak dan bisa dibilang sangat sedikit sekali yang berhasil memasuki dan akhirnya lulus melewati majelis ini. Kami rasakan pondasi ilmu yang belum kenikmatannya dirasakan murid-murid yang tidak mengikuti majelis guru.

Dan guruku pun menjawab.

”murid-muridku,, aku mengajari ilmu pada kalian itu bukanlah keinginanku, aku tegas dan keras juga bukan kehendakku. Aku hanya ingin mencari dosa-dosamu, kesalahan-kesalahanmu ditiap-tiap kita bertemu dimajelisku. Murid-murid yang tidak berani atau gugur ikut majelisku, merekalah orang-orang yang takut ketahuan dosa-dosanya, kesalahan-kesalahannya, keburukan-keburukan sifatnya, penyakit-penyait hatinya. Melainkan kalian, kalian murid-muridku yang telah mengikuti dan rela hati kucari kesalahan-kesalahan dan keburukan-keburukan sifatmu. Sehingga kau belajar dari kesalahan-kesalahanmu, tidak mengulangi keburukan-keburukan dan kelalaian sifat dan keyakinanmu. Sehingga kau keluar dari majelisku nanti tinggalah keikhlasan, kejujuran, kerendahan hati dan kerja keras yang ada dibenakmu untuk lakumu sehingga menjadi kebiasaan.

Sedangkan aku,,aku.. aku hanyalah orang yang bukanlah seorang yang bersih dari noda dan kotoran duniawi, aku hanya ingin menjadi utusan kecil Tuhan yang mengelupaskan kulit-kulit keburukan yang mungkin sempat berselimut dihatimu yang suci. Murid-muridku,, setelah ini mungkin akan ada orang-orang yang memperlakukanmu dengan keras dan mungkin saja menyayat hatimu serta perasaanmu. Tapi satu pesanku, janganlah cepat engkau menilai mereka itu sebagai orang yang buruk perangainya. Lihatlah dan tunggulah hingga kau tahu apa yang dilakukannya, kesemuanya itu tidak lain hanya ingin menjadikanmu sebagai orang yang berhati cemerlang dan bukankah orang yang berhati baru dengan mengamati keburukan cara dan perangai hingga nampaklah keindahannya dan tempalah ilmu pengetahuanmu dan bersabarlah.. karena hakikatnya setiap orang adalah utusan-utusan untuk memberikan sebuah pelajaran dan kasih sayang..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar