Senin, 07 Maret 2011

Saturated

Saturated,

Kata yang terlihat di status salah satu temanku yang bikin keinget waktu jaman makan bangku kuliahan tahun gajah. Waktu itu kata saturated sering sekali terdengar, dijelaskan dan menjelaskan tentang sebuah keadaan suatu zat, entah zat cair, zat padat maupun zat emosi (ada gak ya yang namanya zat emosi? Tapi di dunia wayang segalanya harus diada-adakan guna kemaslahatan orang banyak<--bahasa dewa wakakakaka).

Secara harfiah atau secara bahasa sederhananya, saturated itu bahasa inggris yang bermakna dan berarti jenuh dalam bahasa Indonesia. Berarti kalo dimisalkan ke zat cair, bisa dikasih contoh: lemak jenuh, minyak jenuh dan lain-lain. Kalau dalam zat gas bisa dikasih contoh: uap jenuh yang bahasa inggrisnya saturated vapor dan lain-lainnya. Kata saturated dan penyandangannya dengan kata lain sehingga menjadi suatu arti yang memiliki arti dalam bidang keilmuan tertentu. Kata saturated ini biasanya disebut dalam bidang termodinamika teknik. Dalam ilimu termodinamika teknik yang berarti ilmu yang mempelajari pergerakan dinamis suatu energy panas yang bisa dipindah-pindahkan dalam bentuk energy yang lain. Ingat hukum kekekalan energy! Energy tidak dapat dibuat atau dimusnahkan, energy bersifat tetap dan selalu dinamis, oleh karena itu dia disebut dinamis atau bergerak. Lha kalau tidak bergerak itu namanya mati. Orang atau zat yang mati pasti tidak bisa bergerak. Cerita termodinamikanya begini, waktu itu pelajaran itu diampu oleh dosen yang baru lulus kayaknya, kelihatan dari gaya dan pembawaan diri sewaktu ngajar, kalau kata anak sekarang yang tervirusisasi oleh tukul disebut ndeso. Jebolan universitas tenar di Yogyakarta. Lah yang namanya ilmu termodinamika itu ilmu yang susah-susah gampang untuk dimengerti. Jangankan dimengerti, wong diikuti saja sudah susahnya minta duit. Pengajarannya melibatkan perhitungan-perhitungan matematik yang bersumber pada integral, integral parsial, integral tertutup, integral ada warteg juga ada kayaknya (wakakaka).

Anak- anak mahasiswa diajari sama dosen itu macem-macem rumus, macem-macem jampe, rupa-rupa ajian, rupa-rupa buku rujukan tetapi walhasil pas penilaian UAS semester keluar..pontennya jeblok semua, kecuali saya dan salah satu teman saya yang berfikirnya tidak njelumet lan gak neko-neko hehehe…

Lha kenapa sudah dikasih macem-macem ajian ilmu menghadapi pelajaran termodinamika dan UAS open book pun tidak ada yang bisa menghasilkan nilai maksimal?? Jawabanya cuma satu, anak-anak alias temen-temen seangkatanku itu semua terfokus pada kata saturated dan segudang rumus-rumus tentang saturated barusan. Kenapa? Karena memang energy atau tenaga panas yang mau ditransfer pakai ATM, eh pakai ilmu termodinamika ding.. harus dikondisikan dalam keadaan sesaturated-saturatednya alias sejenuh-jenuhnya supaya mengurangi rugi-rugi panas dan energy tersebut. Bayangin, di sepeda motor itu energy panas yang terpakai tidak sampai 27,5%. Sisanya menguap begitu saja dihantarkan macem-macem pendingin enjin yang sudah top markotop modelnya, ada yang pakai radiator, ada yang pakai oil cooled, hydrogen, dan yang terjadul yaitu pakai tenaga angin untuk membuang panas yang tidak terpakai tersebut. Bayangin lagi kalau panas yang dipakai di sepeda motor itu mencapai 100%, pasti bisa wazzwuusszz dijalanan. Tetapi ya tidak mungkin juga kalau dipakai sampai 100% karena piston dan keluarganya bisa macet alias tidak bisa jalan akibat pemuaian zat yang terkandung di dalamnya. Balik lagi ke saturated dan nilai jeblok yang didapat waktu UAS. Kenapa disebut jeblok, karena selain dua orang yang disebutkan di atas barusan, sisanya dapet nilai paling bagus D.

Dikarenakan terlalu percaya pada jampe-jampe rumus.

Makanya ini dosen rada lucu dan rada di sebelin juga sama temen-temenku yang lain dan yang dapet nilai jeblok, karena sudah ngasih jampe-jampe rumus yang berupa potokopian setumpuk dan dihapalkan dan bikinkan contekan diselip-selipan kertas tapi hasilnya NOL besar…

Karena begitu UAS dimulai, pas ditelaah dalam-dalam, gak taunya yang keluar itu soalnya bukan masalah yang berkaitan dan ngampangi dengan rumus-rumus segunung yang dikasih. Soal yang dibikin itu soal prinsip dasar dan pengaplikasianya ke mesin enjin dual combustion. Mesin dual combustion itu berbeda dengan mesin double combustion! Waspadalah.. karena akhir-akhir ini ada pabrikan sepeda motor yang menerapkan system double combustion tersebut. Mesin dual combustion itu ialah mesin enjin yang memiliki dua kali pengapian dan dua kali pengisian bahan bakar. Bahan bakar yang pertama itu gasoline dan yang selanjutnya itu diesel. Dalam mesin internal combustion kita hanya mengenal enjin diesel dan enjin gasoline secara umum dan awam. Nah kalau kedua senjin itu disatukan dalam sebuah konstruksi kompak sebuah enjin, maka akan dihasilkan mesin enjin yang disebut dual combustion.

Dan ini adalah hal sederhana, rumusnya juga gak sesulit rurmus trigonometri ataupun persamaan differensial. Pernah tau kan rumus persamaan a.b = b.a yang artinya kedua ruas harus bernilai seimbang alias kudu musti wajib harus sama, kalau tidak sama bukan rumus saya..hahahha..

Lha kok yo bejone, tiwas belom ngapalin apalagi bawa rumus yang segudang buat menghadapi UAS dan sempat berfikir sampai ketemu lagi semester depan sama pak dosen yang satu ini, alhamdulilah dikasih soal yang sederhana dan kukira semua bisa menjawab. Menghapal rumus tentang saturated aja bisa masa ngapalin persamaan kayak gitu aja lupa, pikirku. Tapi gak taunya emang temen-temen pada lupa..wahh kalau itu bukan kesalahan saya hehehe.. juga bukan kesalahan saudara menghapal rumus yang buanyaknya minta ampun, tetapi Cuma kurang beruntung saja dan terlalu melebih-lebihkan dan terlalu pede menerka-nerka sesuatu yang belum pasti terjadi.

Cukup berfikiran sederhana, gak perlu memberati diri dengan kemungkinan-kemungkinan yang belum pasti terjadi. Tetapi cukup lah bersikap sederhana dengan sepernuhnya dan jangan ribet, dibalik kesulitan ada kemudahan. Tergantung bagaimana kita mendefinisikan masalah, mau jadi segede gunung atau jadi segede gundu itu semua hanya ada di kepala kita sendiri. Ingat, dibalik kesulitan ada kemudahan, keberuntungan dan dibalik adonan gorengan itu belum pasti ada udang, tapi berfikirlah itu udang. Dari otak udang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar