Semenjak kemarin
awan keraguan berselimut menggelayuti birunya langit. Perjalanan-perjalanan
yang terbentang menjanjikan kisah petualangan yang mendebarkan namun sekelebat
bayangan lelah menghampiri. Bulan ini menjadi awal pendakian perkenalan kita selama
memadu perasaan. Dalam hati manusia yang saling mengenali rasa kasih sayang
akan selalu meracaukan otak dan alam pikiran tentang seorang yang terkasih.
Menindaklanjuti hal tersebut jiwaku selalu berkata dan menasehatkan tentang
kesabaran. Kesabaran dalam menghadapi hidup. Kesabaran adalah upaya penahanan
gejolak hawa nafsu agar selalu pada tingkat dan kadar yang wajar. Perjalanan
kisah kita selalu membawaku dalam alam tantangan yang seru dan mendebarkan
perihal tentang kesabaran. Penjelasan demi penjelasan menghampiri alam
pemahaman kita tentang arti sebuah kasih. Aku begitu menghormatimu dan
mengagumi wanita yang dengan segala kejujurannya mampu menumpahkan air mata
yang setelah selesainya akan menjadikan pelangi sebagai perhiasan dan pelipur
duka cita yang indah.
Pada bulan ini
laksana puncak kisah kasih kita dan menjadi peraduan indah setelah melewatkan
badai dan gemuruh gelombang kehidupan masa lalu. Kini tiba saatnya memanen
kesabaran dari rasa kecemasan dan menanam benih-benih bunga berwarna-warni
dibalik mendung yang sebentar lagi berlalu. Keracauan suaramu, kesedihan
hatimu, basahnya pipimu, dan pendarnya cahaya matamu seolah menjadi pupuk dan
obat terajaib bagi tetamanan yang kita tanam. Mendulang keindahan pada sungai
kehidupan menjadikan jiwa-jiwa kita menjadi menyadari bahwa kesedihan itu
dilarang dan sungguh tidak bermanfaat. Meski kesedihan laksana awan yang
menutup cahaya matahari dan binaran bintang-bintang malam namun kesejukan jiwa
kita menjadi angin yang menggembalakan awan kesedihan dan cahaya matahari kita
yang menguraikan gumpalan itu menjadi spektrum warna-warni pelangi di angkasa.