Jumat, 06 Mei 2011

Rembulan Ramadlan

Malam yang lalu aku tidak menghitung sudah hari keberapa ramadlan tahun ini. Hari-hari biasa yang telah belasan kali kulalui. Ketika kembali dari masjid sehabis subuh, tanpa harus berlama-lama kulemparkan pandangan

ke arah timur. Tempat di mana matahari hari ini akan muncul yang biasanya diiringi arakan awan putih yang berbaris memenuhi cakrawala pagi. Seperti biasanya terdapat cahaya kejinggaan yang memenuhi pandangan mataku. Cahaya yang selalu menandakan sang surya itu akan datang. Tetapi kali ini, bulatan jingga itu bukanlah petanda langit akan munculnya matahari. Tiada pula arakan awan yang biasanya menyambut pagi. Rembulan yang terbang rendah namun seakan tak bergerak memandangi subuh yang segera berakhir. Lebih besar dari bulan-bulan sebelum bulan ini. Lebih terang dari bulan-bulan yang lalu. Serta lebih indah dan sempurna dari bulan-bulan sebelumnya. Tak kulihat awan putih yang bergerak perhalan menyelimuti cahayanya. Akankah pula rembulan berseri-seri menjalani bulan ini. Tak kulihat guratan kesedihan maupun kelelahan menatapi malam yang panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar