Selasa, 29 Juni 2010

Jalan pendewasaan



Aku telah menerima jawaban tentang keinginan melihat hadiah-hadiah Tuhan yang kurapalkan ditiap hari-hari siang. Apakah masa mudaku membutakan mata kepalaku dan membuatku membayangkan kecemerlangan matamu, kemanisan senyummu, keanggunan sosok tubuhmu, dan keteduhan tatapanmu? ataukah kecemerlangan, kemanisan, keanggunan serta keteduhanmu yang akan membukakan mataku dan menunjukkan padaku kabahagiaan dan kesedihan jiwa-jiwa muda yang mereka sebut dengan cinta?.
Sulit untuk menjawab pertanyaan itu. Namun, jiwaku berkata padaku sebnarnya pada saat itu aku merasakan suatu perasaan yang tak pernah kurasakan sebelumnya.Suatu cita rasa yang dengan cepat dan damainya bersemayam dalam hatiku.seperti damainya embun pagi yang bersemayam dalam kelopak-kelopak mawar putih sebelum menguap ditindas oleh ribuan telapak-telapak sinar matahari, dan dari cita rasa lahir kebahagiaan dan kesedihan serta pengetahuan arti pemantasan.
begitulah berakhir pertemuanku dengan perempuan itu..(NN) yang pertama dan begitulah pula kehendak Tuhan membawaku dan membebaskanku dari kungkungan masa muda dan membiarkanku melihat dari cakrawala tentang awal prahara jiwa.
Setiap kali kulangkahkan kaki-kaki kecilku menuju tempat pembelajaran dan kemudian kembali, aku pulang dengan perasaan kecewa tanpa tahu apa penyebabnya. Setiap kupandangi cakrawala setiap sore yang berlalu hatiku terasa ngilu. Setiap ku dengarkan nyanyian burung-burung dan gurauan awal musim panas, aku merasakan ketidakmengertian. Aku tidak tahu mengapa aku merasa tidak mengerti sesuatu yang aku tidak ketahui yang tak pernah terlintas dalam pikiranku. Kata orang ketidakmengertian membuat orang hampa, dan kehampaan membuat orang tak peduli dengan apapun. Boleh jadi memang benar demikian bagi mereka yang dilahirkan sebagai orang mati dan yang hidup sebagai bangkai-bangkai beku.
Ketidakmengertian yang mengganjal masa mudaku bukan karena aku tidak menerima pemahaman-pemahaman di majelis-majelis pemahaman, karena telah kuhabiskan masa mudaku untuk memperolehnya, bukan juga karena aku tidak bergaul seperti pergaulan masa-masa sekarang karena akupun bisa memperolehnya. Namun ketidakmengertian itu disebabkan oleh dinding yang dibangun atas pemahaman-pemahaman yang kuterima selama ini. Dinding yang telah dibangun selama berabad-abad dan dalam generasi ke generasi.Seperti pemahaman sang kafir ketika melihat cahaya Tuhan yang diwahyukan kepada sang pembawa wahyu yang mulia tapi lebih memuja kemilauan cahaya yang dianugerahkan Tuhan pada bukit-bukit keindahan.
Demikianlah lika-liku hidupku sebelum aku mencapai umur sembilan belas. Tahun yang laksana awal pendakian lembah pegunungan yang mencengkeram langit karena ia membangkitkan pengetahuanku dalam diriku dan membuat aku memahami perubahan-perubahan manusia. Pada tahun ini aku lahir kembali dan hidupku akan tetap tinggal bagai lembaran kosong dalam buku tentang wujud dan jiwa ini kecuali aku bisa terlahir kembali. pada tahun ini aku melihat para malaikat menatapku lewat seorang mata wanita cantik. Aku juga melihat iblis memberontak dalam jiwa-jiwa lelaki durjana dan wanita-wanita yang penuh kepalsuan dan keraguan tentang pemahaman dan pengertian. "Barangsiapa belum melihat malaikat dan iblis dalam keindahan dan keculasan hidup maka ia akan tercampak jauh dari ilmu pengetahuan, dan jiwanya pun hampa dari rasa cinta kasih" kata salah seorang guruku.
Dalam beberapa hari yang lalu aku mengalami rasa kesepian yang aneh seperti lembaran-lembaran benang yang tegang dan melayu kembali. Setiap pertemuan memberikanku makna baru yang tersendiri pada kecantikanmu dan sebuah pandangan baru kedalam jiwa yang manis hingga kau menjadi sebuah buku yang kupahami dan takkan pernah selesai ku membacanya. Seorang wanita yang telah dilengkapi Tuhan dengan kurnia-Nya pada jiwa dan raga yang menjadikan sebuah kebenaran, sekaligus menjadi maya dan nyata bagiku, yang dapat kupahami dengan kebajikan hati dan ketika kumencoba melukiskanmu kau menghilang bagai kabut dipagi hari. Bukankah diam lebih menyakitkan daripada mencoba melukiskanmu lewat kata-kata tentang keindahanmu yang berwarna-warni.

, nop-2006

Perihal goresan dua ilalang

cttn yg menjadi embrio naskah cerita seorang anak lelaki yg terkaburkan pemahaman kehidupan romansa laki-laki dan perempuan yg salah. pemahaman yg dimiliki anak berumur belasan tahun. pemahaman tentang bagaimana bersikap dengan perempuan yg mencintainya diam-diam dalam malam..
seorang anak lelaki yang tahu sikap, gelagat, dan perangai perempuan remaja yg jatuh cinta.
tapi, ia tidak ingin mengakui dan memprosesnya menjadi asmara. dengan alasan tidak ingin besar kepala atau mengada-ada namun,didalam hatinya selalu muncul keraguan apakah pantas..?? apakah pantas..?? pertanyaan yg selalu muncul bilamana didapati sebuah sinyal hati perempuan. perasaan keraguan yg sudah muncul semenjak awal remajanya.
hingga akhirnya sampailah ia pada suatu masa awal kegundahan hati..
kegundahan atas rasa syukur serta pertanyaan-pertanyaan malam yang selalu hadir di tiap-tiap sesaat sebelum mata terpejam.
pengertian tentang bahasa hati seorang jiwa perempuan muda yang hadir disaat pilihan-pilihan datang secara bersamaan dengan jalan Tuhan.
hati yang tak terpuaskan walaupun telah memenangkan hati permpuan yang sedang sekarang mekar dan dikelilingi kumbang-kumbang ditetamanan yang menyajikan banyak kembang yang lebih indah.
tapi hati ini telah berpaling. berpaling pada kemenangan yang sementara, hingga tak ada lagi momentum yang tepat untuk memetik kembang pujaan hatinya ketika itu.
teruntuk perempuan.

Prakata goresan dua ilalang

Dalam perkembangannya, seni kesusastraan menjadi hal yang sangat digemari masyarakat. Peradaban-peradaban manusia selalu diukur dengan kemajuan teknologinya. Namun, perlu dicatat bahwa perkembangan kemajuan peradaban tersebut dimulai dari -para pemikir-pemikir yang menggunakan akal budinya untuk mencerna budaya-budaya yang berkembang dalam masyarakat tersebut.
Pemikiran-pemikiran umat manusia terus berkembang menjadi sebuah alam yang tersendiri. Sebuah alam kesunyian tentang apa yang berkembang dalam alam pikiran itu sendiri.
Dalam pemikiran-pemikiran itu manusia bisa menemukan makna baru atas sesuatu yang pernah maupun belum pernah dialaminya. Sesuatu yang pernah maupun belum pernah dilihatnya, dirasakan ataupun belum dirasakan.
Aku mengagumi Rumi, salah seorang dari penyair dan filosof muslim terbesar sepanjang sejarah peradaban manusia. Namun, setiap orang pun bisa menjadi seorang penyair dan filosof bagi dirinya sendiri seandainya ia mengerti hakekat atas keberadaan dirinya sendiri.
Teruntuk sayangku Aldehyde, Alkidri, Jilani, Prassodjo, Sasi kirono, Mariana, Sulthana, Renata, Kymia, Kamila, Myleva dan yang terahasiakan namanya dalam ketawakalan ini..
Tulisan-tulisan ini adalah sebuah goresan perjalanan, maupun sedikit isi hati disaat yang bersamaan berjalannya kehidupan. Goresan dua ilalang yang merupakan kejadian dan angan-angan yang bersatu dalam sebentuk raga.

NRH

Kemarin lusa tanpa disangka kau keluarkan kalimat tanya yang menanyakan kabarku. Sebuah pertanyaan basa-basi yang diungkapkan oleh seorang yang telah lama tidak kujumpai ataupun berkomunikasi. Aku mengingat percakapan terakhirku dengannya beberapa musim yang lalu, bahwasanya setiap perempuan itu siapapun ia selalu ingin diperhatikan oleh orang-orang yang diharapkannya. Sungguh aku ingin memberitahumu, bahwa kalimat itu sungguh menyayat akal perasaanku. Kau mengingatkanku dengan keras laksana halilintar yang mengingatkan manusia ketika akan datang hujan. Kau membuatku mengerti kesalahan-kesalahanku yang tak pernah memperhatikanmu semenjak dahulu pertama kita bertemu. Aku masih ingat pertama kalinya kita berdua berbincang dalam percakapan yang panjang. Ketika itu kita saling memperbincangkan tentang awal diriku mengenal asmara seorang yang benar-benar mencintaiku. Seandainya saja saat itu mata seorang anak muda lebih terbuka dan bijaksana mungkin semua akan berjalan dengan alur yang lain. Aku sempat berpikir seandainya kau tidak pernah mengenal gadis itu mungkin aku bisa memperhatikanmu sampai saat ini, begitupun sebaliknya kau pun bisa menyayangiku sepenuh hati tanpa keraguan, tetapi tangan takdir berkata lain. Begitupun ketika kuputuskan untuk menjadi teman karibmu, kau bisa bercerita apapun yang ingin kau ceritakan kepadaku, bukan!! Kupikir.. bukan karena kupikir kau orang yang suka berbicara, bukan juga karena kau sedang ingin menghiburku atas kelemahan-kelemahan jiwaku ketika itu, atau mungkin juga karena kau tak ingin mendengarkan keluh-kesahku yang dalam dan ketenggelamanku dalam penyesalan yang tak berarti dalam hari-hari lalu. Kemudian aku memahamimu, itu karena kau merasa tenang ketika menceritakan kisah hidupmu denganku. Tetapi ketika ku ingin mengisi perahu-perahumu dengan buah-buahan yang berwarna-warni dan lukisan kejujuran yang kubuat dengan berjubahkan jirah yang tebal sehingga tak kuasa ku selesaikan secepat kilat. Kau meninggalkan dermagaku dengan berat hatimu bersama nahkoda yang kau harapkan atau tak pernah kauharapkan.

Ketika ku menjadi temanmu, jangan kau dengan tega hatimu memilihku untuk memilikimu. Tetapi kau takut jika itu menjadi kenyataan. Apa mungkin kau menunggu di tengah lautan yang ingin mendengarkan nyanyian pujian terhadap seorang hamba Tuhan?. Aku mengasihimu, tapi jangan kau paksa aku menghanyutkan diri kedalam sungai, sementara kau sedang memandang lautan. Jadilah horison biru yang bercahaya yang sinarnya membutakan mataku sebelum kuberangkat untuk melupakan keindahan terangnya.

Temanku, orang-orang tua jaman dahulu pernah berkata bahwasanya jikalau kita bisa memaafkan dan menjadikan seorang pendusta menjadi saksi yang paling dibenarkan. Jikalau ada orang yang menyakiti dan menyayat perasaanmu, kasihilah ia dan maafkanlah. Kenapa,,?? karena orang-orang yang menyakitimu dan menyayat hatimu adalah orang-orang yang lebih peka perasaannya, mereka adalah orang-orang yang memilih ketakutan karena seringnya mereka dikecewakan dan disakiti. Sehingga ia akan menyayat perasaanmu terlebih dahulu sebelum kau menyakiti dan menyayat hatinya. Sungguh kasihanilah dan maafkanlah mereka, begitulah nasihat-nasihat guru-guru kehidupan. Dan aku telah memaafkanmu sebelum keluar kata maaf dari hatimu ataupun sebelum sempat kau memikirkan cara untuk meminta maafku. Temanku, apa cinta itu harus diungkapkan lewat kata-kata? Apa cinta itu tercipta lewat pergaulan-pergaulan yang lama? Jika cinta tidak tercipta dalam sekejap, maka ia pun tidak akan tercipta selama berhari-hari, bertahun-tahun, maupun dari abad ke abad. Dan aku pun ingin mengasihi teman-temanku selama waktuku, merindukannya selama kumampu merindu, tentu dengan kemurnian dan keindahan cinta, jangan pernah tanyakan yang terbaik untukmu demi semua hasratmu, bersahajalah. .

11-12-2008

Guru ku

.... dan ketika aku berada dalam majelis ilmu penggambaran, seorang guru bertanya padaku dan teman-temanku.

”Hai, murid-muridku.. bagaimana perasaanmu setelah beberapa bulan ini belajar denganku?”

Tak terasa sebentar lagi masa belajar dengannya habis..

Salah seorang temanku menjawab.

” kami tidak pernah menyangka anda adalah orang yang tak seperti yang kami kira dan sangka sebelumnya”

Aku mendengar jauh sebelum kami pertama kali memasuki majelis yang guruku pimpin ini, berbeda sekali dengan yang kami rasakan sekarang.

Walaupun keras dan tegas hingga tak banyak dan bisa dibilang sangat sedikit sekali yang berhasil memasuki dan akhirnya lulus melewati majelis ini. Kami rasakan pondasi ilmu yang belum kenikmatannya dirasakan murid-murid yang tidak mengikuti majelis guru.

Dan guruku pun menjawab.

”murid-muridku,, aku mengajari ilmu pada kalian itu bukanlah keinginanku, aku tegas dan keras juga bukan kehendakku. Aku hanya ingin mencari dosa-dosamu, kesalahan-kesalahanmu ditiap-tiap kita bertemu dimajelisku. Murid-murid yang tidak berani atau gugur ikut majelisku, merekalah orang-orang yang takut ketahuan dosa-dosanya, kesalahan-kesalahannya, keburukan-keburukan sifatnya, penyakit-penyait hatinya. Melainkan kalian, kalian murid-muridku yang telah mengikuti dan rela hati kucari kesalahan-kesalahan dan keburukan-keburukan sifatmu. Sehingga kau belajar dari kesalahan-kesalahanmu, tidak mengulangi keburukan-keburukan dan kelalaian sifat dan keyakinanmu. Sehingga kau keluar dari majelisku nanti tinggalah keikhlasan, kejujuran, kerendahan hati dan kerja keras yang ada dibenakmu untuk lakumu sehingga menjadi kebiasaan.

Sedangkan aku,,aku.. aku hanyalah orang yang bukanlah seorang yang bersih dari noda dan kotoran duniawi, aku hanya ingin menjadi utusan kecil Tuhan yang mengelupaskan kulit-kulit keburukan yang mungkin sempat berselimut dihatimu yang suci. Murid-muridku,, setelah ini mungkin akan ada orang-orang yang memperlakukanmu dengan keras dan mungkin saja menyayat hatimu serta perasaanmu. Tapi satu pesanku, janganlah cepat engkau menilai mereka itu sebagai orang yang buruk perangainya. Lihatlah dan tunggulah hingga kau tahu apa yang dilakukannya, kesemuanya itu tidak lain hanya ingin menjadikanmu sebagai orang yang berhati cemerlang dan bukankah orang yang berhati baru dengan mengamati keburukan cara dan perangai hingga nampaklah keindahannya dan tempalah ilmu pengetahuanmu dan bersabarlah.. karena hakikatnya setiap orang adalah utusan-utusan untuk memberikan sebuah pelajaran dan kasih sayang..”

Jumat, 25 Juni 2010

Aku ingin jadi manusia

Aku ingin jadi manusia..
Selama ini hanya tersembunyi dalam alam pikiran sendiri
Kau lihat manusia di luar sana
Para pedagang sibuk dengan perniagaan
Gadi-gadis yang berangkat ke ladang masing-masing
Orang-orang tua yang meresapi sisa-sisa hidup dunia semu
Pemuda yang merindukan masa remajanya
Melengkapi kepedihan masa muda, setelah disadari suatu saat nanti
Kadang orang muda berpikir untuk kembali kemasa dimana ada kebebasan
Padahal semua itu adalah tempat yang jauh
Tempat yang sudah lama ia tinggalkan
Kebebasan sebagai manusia
Kebebasan yang kurang memperhatikan tetanda jalan
Sehingga mawar mudah dihidangkan sebagai jejamuan
Kepada sang terkasih sementara
Ia tidak tahu, cobalah kau lihat mawar digenggamanmu
Sungguh indah namun, meskipun mawar itu bergelimpangan air kehidupan
Dan berkembang indah hingga kuncupnya merekah
Terpaksa layu mendahului parapengantin lain di tetamanan ini..
Lihat dia yang barusan berjalan, apakah ia seorang buta, mungkin dungu
Tetanda jalan ini sudah dibuat lewati air mata seorang perawan suci
Apa kau ingin mengantarkannya sampai ketujuan yang bukan ia tuju
Meskipun tujuanmu sebenarnya sama dengannya
Tapi, ia menuju bukan ketujuanmu
Ia menuju ke pasar, sedangkan kau menuju keladang
Berbedalah pasar dengan ladang
Tempat orang yang mencari dan memperdagangkan berbagai macam dangangan
Berbeda dengan tempat orang menanam segala sesuatu tanaman yang bisa ditanam
Meskipun di pasar juga menjual hasil ladang, tapi tidak semua hasil ladang diperdagangkan demi segenggam kepuasan
Sampailah aku pada hari yang biasa
Pada perihal yang sudah kuketahui
Akan kemana langkah ini melangkah
Sungguh baik kekasihku, betapa tidak
Ia memberiku bekal perjalanan juga menandai jalan yang harus dilewati
Guna berjumpa di penghujung kerinduan tak tertahankan
Suaranya tertanamkan dalam dasar jiwa
Menggetarkan setiap detik bersama sayatan udara dingin dalam dada
Tapi sering tak menghiraukan, bahkan melupakan setiap bisikan lembutNya
Tapi aku selalu mencoba untuk tidak jadi manusia
Jiwaku berkata aku sombong nian
Karena manusia terkadang tidak sadar bahwa dia manusia
Manusia yang seharusnya mengikuti tanda-tanda jalan
Jalan menuju kesempurnaan manusia sebagai kekasih
Bawa diri semestinya . .
”Jalan sudah ditandai
Jika menyimpang darinya, kau akan binasa
Jika mencoba mengganggu tanda-tanda jalan tersebut
kau melakukan perbuatan setan” kata Rumi.